Kamis, 01 Oktober 2015

Restoran Kebab yang Buka Saat Perang Berlangsung


Lebanon adalah salah satu negara yang sering mengalami ketidakjelasan dalam perang. Namun satu yang bisa dipastikan, yaitu restoran Barbar yang akan tetap buka meski perang pecah.

Restoran Kebab yang Buka Saat Perang Berlangsung


Setidaknya demikian pada perang-perang sebelumnya. Para karyawan restoran Kebab satu ini mengatakan dengan bangga, bahwa meski granat dan tembakan dimana-mana, toko mereka tetap buka 24 jam sehari, tujuh hari per pekan.

Restoran ini tidak pernah tutup sejak dibuka pada 1979. Para karyawan mengatakan resto tetap buka bahkan ketika granat roket menerjang pintu masuk restoran. Hingga akhirnya perang sipil berakhir pada 1990.

Ketika banyak bisnis tutup karena konflik dengan Israel pada 2006, karyawan Barbar tetap memanggang daging shawarma, daging sapi, ayam, memotongnya, disatukan dengan bawang dan menjadikannya kebab. Seorang polisi yang juga pelanggan, Bassem Abu Hamdan (33 tahun) mengatakan Barbar tidak pernah menolak pembeli.

"Mereka selalu buka, selalu selalu selalu," kata dia dilansir Washingtonpost Ahad (20/9). Para karyawan mengatakan para militan yang terkait dengan gerakan Hizbullah bahkan mampir untuk beli kebab setelah selesai pertempuran perang pada 2008.

Tidak hanya karena selalu buka, restoran yang awalnya hanya seluas dua ruko ini juga terkenal karena kenikmatan kebabnya. "Rasanya nikmat, juicy, dan murah," kata seorang pelanggan, Noura Karkajian (54 tahun). 

Bahkan dua tahun lalu, Barbar menduduki peringkat pertama dalam daftar kebab terenak di dunia versi CNN. Bagi warga Lebanon, Barbar berarti lebih dalam. Ia adalah simbol stabilitas ketika negara terguncang.

Penulis budaya di koran Al Akhbar Lebanon, Amal Andary mengatakan jika Barbar masih buka, maka Lebanon masih bisa bertahan. "Barbar adalah ikon yang tidak tergoyahkan," kata Andary.

Barbar kini telah berkembang sangat masif. Restonya menempati hampir semua blok di area Hamra Beirut. Meski demikian, orang-orang yang makan di sana tetap harus mengantri panjang. Kaya, miskin, terkenal, semua orang datang.

"Anda tidak bisa bayangkan bagaimana beban kerja saya," kata Mohammed Rezik, seorang pelayan di Barbar. Menurutnya, banyak orang terkenal makan di tempatnya bekerja, seperti Aktor Adel Emam dari Mesir.

Adalah Mohammed Ghaziri, pendiri resto legendaris Barbar. Ia meninggalkan Lebanon pada usia 17 tahun untuk bekerja dengan pendidikan pas-pasan. Ia pernah menjadi karyawan di kapal pengiriman pada 1960an dan berkeliling dunia.

Ia pulang ke Lebanon satu dekade kemudian dengan uang banyak, kemudian membuat Barbar kecil. Ia mengembangkan Barbar dengan anaknya, Ali Ghaziri. Keluarga ini ingin membangun Ghaziri Empire. 

Ali mengatakan, restorannya menjadi tujuan makan para pejuang selama 15 tahun perang sipil. "Mereka datang untuk makan daging, salad, pizza," kata Ali.

Liaga Reda

Author & Editor

Soerang blogger,Internet Marketer dan orang yang bercita-cita menjadi pedagang sukses

0 comments:

Posting Komentar